JB working group scaled
Empowerment Java Bite

Saya suka bekerja dengan tangan saya. Proyek yang selesai dapat membuat saya merasa puas apalagi bila proyek itu tentang bongkar pasang. Wah, saya sudah menggemarinya dari usia tiga tahun saat bermain dengan Lincoln Logs! Ketahuilah, saya cukup iri juga ketika barusan ini melewati sebuah desa dan melihat seseorang merobohkan sebuah rumah hanya dengan linggis. Ternyata saya bukan satu-satunya yang ingin bergabung dengan tukang itu: seorang anak kecil berusia 7 tahun ikut-ikutan membantunya dengan palu!

Seorang psikolog mungkin akan melihat semua itu dari sudut prinsip perkembangan anak yang abstrak seperti otonomi dan pemberdayaan. Ketika kita berbicara tentang solusi untuk kemiskinan, ide-ide yang sama ini ikut bermain. Kami ingin individu dan masyarakat diberdayakan, dan memiliki otonomi untuk menggunakan sumber daya sesuai dengan preferensi mereka sendiri. Menghancurkan sebuah rumah dengan linggis, kemudian membangun yang baru, memberikan bukti orang-orang yang berdaya yang dapat membentuk nasib mereka sendiri. 

Tapi tidakkah foto pria dengan linggis itu juga menunjukkan suatu kerentanan? Bagaimanapun juga, apa pun yang bisa dirobohkan dengan sebuah linggis juga akan  bisa dihancurkan oleh sebuah gempa kecil.

Berkaitan dengan hal di atas, jika pemberdayaan melalui fasilitas pengolahan mangga di pedesaan adalah satu-satunya tujuan, maka yang akan kami lakukan adalah merancang mesin pengering, membangun sistem, melatih para petani lalu pergi. Itu akan memberi mereka keleluasaan, mereka bisa memakai peralatan yang kami tinggalkan untuk menentukan nasib mereka sendiri. Tetapi karyawan kami dengan suara bulat menginginkan tim manajemen Java Bite (banyak dari mereka adalah warga negara asing) untuk “tetap tinggal” karena masih banyak hal yang harus ditangani seperti perbaikan proses pengolahan, pengembangan produk, dan pemasaran. Dalam banyak hal, kami berjalan di garis tipis antara menghindari kerentanan, dan mendorong otonomi dan pemberdayaan dalam waktu yang sama.

Memproduksi dan mendistribusikan makanan adalah usaha rumit yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian dalam semua aspek. Mungkin pemberdayaan adalah sesuatu yang terwujud dalam jangka panjang dan bukan jangka pendek. Karena ketika para petani dan penduduk desa yang bekerja dengan kami memahami besarnya risiko yang terkait dengan otonomi dan pemberdayaan, mereka menyatakan  kemungkinan untuk kembali menjadi buruh tani dan pemecah batu jika  mereka harus mencoba untuk “berdiri sendiri” pada tahap sekarang ini.

Saat “Membangun Manusia untuk Membangun sebuah Bangsa,” tujuan kami telah menjadi suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan otonomi dan pemberdayaan dan pada saat yang sama berusaha untuk mengurangi kerentanan. Lebih dari sekedar membangun bisnis, pengembangan masyarakat yang bermakna harus tidak lepas dari membangun kemampuan dan pola pikir manusia.

Mungkin tidak pernah terpikirkan oleh anda bahwa dalam sekantong mangga kering bisa didapati ide-ide abstrak, seperti pemberdayaan, otonomi, dan kerentanan. Saat anda mencicipi rasa manis dan alami dari sekantong irisan mangga kering Java Bite,  ketahuilah bahwa buah kering tersebut diproduksi dengan sebuah visi untuk membangun mereka yang memproduksinya untuk anda. 

Bagikan
Facebook
Twitter
LinkedIn

Informasi lainnya

Katie Nicholson|
Katie Nicholson|
Charles Nicholson|
Katie Nicholson|
Charles Nicholson|